3-latest-65px
Diari Gunarti
Diari Gunarti

Penyakit Liver, Kenali Gejala, Pengobatan dan Pencegahannya

Penyakit liver adalah kondisi dimana organ hati mengalami gangguan fungsi dan kerusakan struktur nya, atau disebut dengan istilah disfungsi hati, atau
Daftar Isi [Tampil]


    penyakit liver

    Adakah diantara kalian yang belum tahu atau belum mengenal penyakit liver?

    Menurut situs Halodoc dan beberapa situs kesehatan yang aku kunjungi, penyakit liver adalah kondisi dimana organ hati mengalami gangguan fungsi dan kerusakan struktur nya, atau disebut dengan istilah disfungsi hati, atau secara umum dan sederhana kita sering menyebutnya dengan sebutan penyakit liver.

    Oh..ya...sebelum aku mengulas lebih jauh tentang penyakit ini, aku mau menyatakan (disclaimer) bahwa aku menulis artikel tentang penyakit liver ini bukan karena aku berprofesi sebagai dokter yang berpengalaman sebagai dokter yang ahli menangani penyakit ini ya, tetapi apa yang aku tulis disini merupakan pengalaman pribadiku sebagai seorang istri pasien penderita penyakit liver ini, dimana aku berinteraksi dan terlibat langsung dalam merawat dan memantau kondisi almarhum suamiku yang pada saat itu menderita penyakit gangguan fungsi organ hati ini, hingga pada 26 September 2015, kurang lebih 7 tahun yang lalu penyakit Liver inilah yang akhirnya telah merenggut nyawa suamiku dan mengantarkannya berpulang ke rumah bapa di surga untuk selamanya.

    Dari pengalaman itulah, aku ingin memberikan sedikit edukasi buat kalian pembaca tulisanku ini, yang masih awam tentang apa itu penyakit liver, bagaimana gejalanya, apa saja jenis-jenisnya dan masih banyak lagi yang ingin aku bagikan tentang penyakit ini, tentunya sekali lagi, sesuai dengan pengetahuan dan pengalamanku sewaktu aku merawat dan menjaga almarhum suamiku, yang saat itu menderita penyakit liver ini.

    Karena munculnya yang tiba-tiba dan bahkan tanpa gejala yang khas atau mencolok, membuat banyak diantara kita dan para penderita penyakit liver itu sendiri seringkali merasa kecolongan, sehingga mereka terlambat mendeteksi muculnya penyakit ini, lalu akhirnya terlambat pula mendapatkan penanganan dan pengobatan. 

    Dan inilah yang seringkali juga menyebabkan banyak pasien penderita penyakit liver yang tak terselamatkan.

    Lalu sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan liver dan seberapa pentingkah fungsinya bagi tubuh kita? 

    Pengertian dan Fungsi Liver

    Pengertian Liver

    Menurut Wikipedia,liver adalah terjemahan dari organ hati dalam bahasa inggris,dalam bahasa latin disebut Hepar, adalah salah satu organ dalam tubuh yang terletak di bagian dalam perut sebelah kanan atas tepat di bawah diafragma. Berwarna merah kecoklatan,hati merupakan organ dalam tubuh yang terbesar diantara organ dalam yang lainnya,dengan berat kurang lebih 1,5 kilogram.

    Karena letaknya yang terlindung oleh tulang rusuk, sehingga dalam kondisi normal (masih berfungsi dengan normal dan belum terjadi kerusakan pada strukturnya), kita nyaris tidak dapat merasakan keberadaan hati didalam perut kita.

    Fungsi Liver

    Liver atau hati memiliki fungsi yang sangat vital bagi tubuh kita,diantaranya membantu proses pencernaan makanan hingga menjadi energi yang dibutuhkan tubuh, menyaring unsur-unsur dan zat berbahaya dalam tubuh dan membuang zat-zat beracun (toxic) dalam darah.

    Jadi secara umum bisa di gambarkan hati itu semacam filter yang berfungsi untuk mengontrol dan menyerap unsur-unsur yang terdapat pada makanan dan minuman yang sebelumnya di proses oleh lambung,membuang zat-zat yang tidak berguna ke dalam empedu untuk memproses lemak. Lalu mengambil dan menyimpan zat-zat yang berguna bagi tubuh seperti protein,vitamin dan zat-zat anti bodi lainnya melalui aliran darah.

    Tak hanya itu hati juga memegang lebih dari 500 tugas dan peranan penting dalam tubuh serta ribuan jenis reaksi kimia setiap harinya.Jadi bisa dibayangkan betapa sibuknya hati bekerja untuk menjaga kelangsungan organ-organ tubuh yang lain agar bisa berfungsi sebagai mana mestinya.

    Dan tentunya kalian bisa bayangkan bagaimana jika hati atau liver kita mengalami kerusakan dan tidak bisa lagi berfungsi dengan normal.


    Jenis-jenis Penyakit Liver

    Gejala penyakit liver

    Tentang penyakit liver ini pun, banyak masyarakat kita, termasuk aku sendiri, masih belum paham,bahwa ada beberapa jenis penyakit gangguan fungsi hati (liver),tergantung dari penyebab atau faktor pemicunya,dan juga tingkatan atau stadiumnya

    Berikut jenis-jenis penyakit Liver jika di golongkan menurut tingkatan atau stadiumnya:

    1.Hepatitis

    Pengertian Hepatitis

    Hepatitis adalah gangguan fungsi hati tahap awal,pada tahap ini,organ hati mengalami luka atau infeksi yang diakibatkan oleh virus,yaitu virus hepatitis A, B, C, D dan E. Dalam bahasa awam sering dikenal atau disebut dengan Penyakit kuning.

    Jenis inilah yang pertama kali di alami oleh almarhum Suamiku,sehingga dia harus menjalani rawat inap di ruang isolasi selama kurang lebih 14 hari.Awalnya dia tidak mengeluhkan apa-apa,hanya sering kelelahan,hingga akhirnya demam disertai mual dan muntah.Pada saat merasakan gejala tersebut,aku membawanya ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan.Dan akhirnya melalui hasil test darah dokter menyataka bahwa suamiku terserang virus hepatitis C.

    Menurut penjelasan singkat dokter yang menangani suamiku waktu itu,jenis virus Hepatitis A,B dan C adalah jenis yang paling sering menginfeksi manusia.Virus hepatitis A bahkan bisa menular dan menyebar melalui perantara makanan yang terkontaminasi oleh kotoran pasien.

    Sedangkan hepatitis B dan C bisa menular melalui cairan tubuh, seperti keringat atau air ludah pengidap Hepatitis, bisa juga melalui darah, misalnya pada penggunaan jarum suntik secara bersama-sama atau bergantian dengan orang lain.

    Karena sifatnya yang mudah menular, biasanya pasien pengidap Hepatitis harus menjalani isolasi selama masa penanganan atau perawatan.

    Penyakit hepatitis A dan B dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi sejak dini, sedangkan untuk jenis Hepatitis C, hingga sekarang belum ditemukan vaksin untuk mencegah penyebarannya.

    Gejala Penyakit Hepatitis

    Seperti yang aku sampaikan di atas,pada awalnya suamiku tidak pernah mengeluhkan ada yang aneh pada tubuhnya,artinya tidak ada gejala yang mencolok pada diri suamiku secara keseluruhan,kondisinya secara fisik masih terlihat normal,sesekali mengeluh kecape'an atau kelelahan itu menurutku adalah wajar karena efek dari pekerjaannya sebagai pedagang ikan keliling waktu itu memang sangat menguras tenaga bahkan juga pikiran.Itulah sebabnya ketika suatu hari suamiku mengalami deman,aku hanya memberinya obat penurun panas biasa.Tetapi...setelah beberapa hari demam yang dirasakannya tak kunjung reda,bahkan sering disertai rasa mual dan muntah hingga beberapa kali dalam sehari,akhirnya aku memutuskan untuk membawanya ke puskesmas terdekat sebelum akhirnya dokter memutuskan memberi surat rujukan ke Rumah Sakit agar suamiku mendapatkan penanganan lebih lanjut.

    Dari situlah aku baru tahu apa yang seenarnya dialami oleh almarhum suamiku,dan menurut penjelasan dokter waktu itu,memang pada pasien penderita penyakit hepatitis ini awalnya tidak ditemukan gejala yang mencolok seperti yang aku katakan tadi,dan umumnya hanya ditandai dengan gejala yang ringan,seperti:

    • Bola mata dan kulit berwarna kuning
    • Demam
    • Nyeri perut,terutama perut sebelah kanan atas
    • Nyeri sendi dan tulang
    • Mual disertai muntah
    • Menurunnya nafsu makan 
    • Urine berwarna kuning pekat
    • Tinja berwarna pucat
    • Stamina menurun sehingga mudah merasa lelah,letih dan lesu.

    Meskipun hanya gejala ringan,tetapi jika gejala tersebut terus-menerus diabaikan,maka bukan tidak mungkin akan berakibat gangguan fungsi dan struktur hati bertambah parah dan meningkatkan stadium gangguan fungsi hati itu sendiri.

    Oleh sebab itu,ketika kita mengalami beberapa gejala di atas,segeralah waspada dan lakukan pemeriksaan dan penanganan lebih intensif. Sebab pada banyak kasus yang ditemui penyakit liver ini bisa bertambah parah dan meningkat stadiumnya karena terlalu seringnya penderita mengabaikan gejala-gejala seperti di atas.


    2.Fatty liver

    Pengertian Fatty Liver

    Penyakit yang menyerang hati berikutnya adalah Fatty Liver atau perlemakan hati,yaitu penumpukan lemak pada sel-sel hati yang disebabkan oleh obesitas atau kegemukan.

    Fatty Liver dibedakan menjadi dua jenis,yaitu Fatty Liver Alcoholyc dan Fatty Liver non Alcoholyc. 

    • Fatty Liver Alcoholyc adalah gangguan hati berlemak yang disebabkan oleh obesitas karena pengaruh terlalu banyak mengkonsumsi alkohol.
    • Sedangkan Fatty Liver non Alcoholyc merupakan gangguan hati berlemak yang disebabkan oleh kegemukan karena faktor genetik (keturunan) dan non alkohol, misalnya karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak,makanan berminyak,makanan dengan kadar gula tinggi dan kurang mengkonsumsi makanan dengan kandungan serat tinggi,vitamin dan protein.

    Penderita Fatty Liver semakin meningkat jumlahnya karena kurang sadarnya masyarakat akan dampak buruk dari obesitas atau kegemukan, sering mengabaikan pola makan dan pola hidup sehat,seperti terlalu banyak makan makanan berminyak dan berlemak, sehingga memicu kegemukan yang menjadi salah satu faktor utama penyebab penyakit Fatty Liver atau hati berlemak.


    Gejala Fatty Liver

    Hampir sama dengan Hepatitis,pada penyakit Fatty Liver  tidak ditemui gejala khusus,namun gejala yang umum ditemui adalah 

    • mudah lelah
    • Nyeri perut sebelah kanan atas, 
    • Dan sering merasa mual.

    Bisa dikatakan gejalanya hampir mirip dengan gejala gangguan lambung,sehingga kadang sulit membedakan antara penyakit fatty Liver dan gangguan lambung biasa (maag).

    Untuk memastikan kebenaran diagnosa dokter terkait gejala yang dialami pasien, selain melakukan pemeriksaan fisik, biasanya dokter juga akan menyarankan pemeriksaan test darah dan urine,serta pemeriksaan radiologi.

    Jenis pemeriksaan radiologi untuk mendukung diagnosa dokter yang di sarankan biasanya adalah USG perut, CT scan, atau MRI guna memantau kondisi hati dan organ di sekitarnya.

    Seperti yang dialami almarhum Suamiku beberapa bulan setelah dinyatakan sembuh dari penyakit hepatitis C oleh dokter. Suamiku sudah bisa beraktifitas seperti biasa,badannya nampak sehat dan bugar,nafsu makan juga lebih tinggi dari biasanya,sehingga berat badannya pun berangsur naik secara drastis.

    Seperti pada kasus gangguan hati yang pertama,tidak banyak keluhan,dia hanya sering bilang perutnya sering merasa "mbesesek atau cegeh" (bahasa Jawa),yaitu suatu perasaan dimana perut terasa penuh padahal belum makan sama sekali.waktu itu,baik aku maupun suamiku tidak merasa curiga atau aneh sedikitpun dengan keluhan ini,kami pikir ini adalah efek dari perutnya yang semakin buncit atau gendut karena berat badannya yang semakin hari semakin bertambah waktu itu.

    Lalu..., meredakan rasa penuh di bagian perutnya tadi,biasanya suamiku minum obat maag yang biasa di jual di warung atau apotik.Bahkan...,karena semakin merasa tidak nyaman dengan kondisi ini,kami pun memutuskan untuk pergi ke dokter praktek umum.Disini sumaiku hanya menjalani pemeriksaan fisik biasa dan sama seperti yang kami lakukan,dokter juga memberinya obat gangguan lambung serta menyarankan istirahat dalam beberapa hari.

    Semakin hari keluhan yang dirasakan semakin parah dan kembali suamiku mulai sering merasakan mual disertai muntah seperti gejala pada penyakit gangguan hati sebelumnya.

    Kami sempat beberapa kali mengunjungi dokter praktek umum.Dari dokter yang satu ke dokter yang lainnya,dan hasilnya tetap sama,menyatakan apa yang di alami suamiku adalah gangguan lambung biasa.

    Hingga pada suatu hari, tiba-tiba suami ku jatuh pingsan karena tidak kuat menahan rasa nyeri di perut  hingga ke ulu hati,yang menurut dia waktu itu datang nya pun tiba-tiba. Saat kejadian itu, aku langsung membawanya ke rumah sakit.Setibanya di rumah sakit,suami yang masih belum sadar di bawa ke ruang UGD Rumah Sakit tersebut dan setelah sadar dokter pun menyarankan agar suami dirawat inap untuk kemudian dilakukan berbagai pemeriksaan,baik pemeriksaan fisik,test darah maupun pemeriksaan radiologi (USG).

    Setalah menunggu 1 malam,akhirnya keesokan harinya,berdasarkan berbagai pemeriksaan tadi, diagnosa dokter terhadap kondisi suamiku mengarah ke sirosis hati,sebelum kemudian dinyatakan mengalami kanker hati (hepatocellular carcinoma)

    3.Sirosis Hati


    Jaringan parut pada liver
    Gambar perbandingan hati yang masih normal (sehat) dan hati yang sudah rusak akibat adanya jaringan parut yang disebut sirosis hati.



    Pengertian Sirosis hati

    Sirosis hati,adalah salah satu jenis penyakit hati yang terjadi karena infeksi hepatitis B atau C yang semakin parah,sehingga merusak struktur hati,menyebakan meluasnya jaringan parut pada organ hati,sehingga hati atau liver tidak bisa lagi bekerja dan berfungsi sebagaimana mestinya.

    Menurut informasi yang aku baca dari berbagai sumber situs kesehatan,sirosis hati hanya bisa dicegah namun tidak bisa disembuhkan. Pada tahap ini,pengobatan atau terapi yang diberikan sifatnya hanyalah untuk mengurangi keluhan pasien,misalnya mengurangi rasa sakit atau nyeri perut dan sesak nafas akibat sirosis. Dan itupun hanya bersifat sementara. 

    Artinya tidak bisa menjamin kesembuhan pasien sirosis hati.Segala upaya penyembuhan akan sia-sia meskipun telah dilakukan detoks hati,diet rendah lemak dan sebagainya.

    Satu-satunya upaya penyembuhan yang bisa di lakukan adalah dengan jalan transplantasi hati atau cangkok hati. Dan ini pun bukan langkah yang mudah,biasanya memerlukan beberapa tahapan untuk bisa melakukan prosedur ini.,karena transplantasi hati termasuk jenis operasi besar yang biasanya memakan waktu hingga 6-12 jam.Belum lagi biaya yang di butuhkan juga sangat fantastis,sehingga prosedur ini jarang di lakukan untuk pasien sirosis hati dengan kondisi ekonomi pas-pas an atau menengah kebawah.

    Oleh sebab itu upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap gejala sirosis hati masih merupakan upaya terbaik yang bisa dan harus kita lakukan.

    Gejala Sirosis hati

    Gejala yang umum dirasakan penderita sirosis hati, hampir sama dengan jenis penyakit hati lainnya,seperti: 

    • Hilangnya selera makan,
    • Perut semakin membesar,disertai rasa nyeri,penuh atau begah
    • Berat badan turun atau naik secara drastis
    • Menurunnya atau hilangnya gairah seksual 
    • Sulit tidur akibat sesak nafas,
    • Gatal-gatal pada kulit,
    • Tangan dan kaki mulai membengkak
    • Pada beberapa kasus,daya ingat pasien mulai menurun,sering mengalami kebingungan bahkan berhalusinasi.

    Sirosis hati merupakan penyakit hati stadium akhir,hal ini merupakan akibat dari terlambatnya deteksi dini dan penanganan pada kerusakan hati.Terlambatnya pencegahan dan pengobatan,bisa mengakibatkan gagal hati,artinya organ hati berhenti bekerja sama sekali sehingga bisa berakibat fatal seperti koma atau bahkan kematian.

    Namun demikian, pasien penderita sirosis hati ada yang mampu bertahan hingga tahunan tetapi ada juga yang hanya mampu bertahan beberapa bulan saja,tergantung dari kondisi fisik dan kekebalan tubuh pasien.

    4.Kanker Hati

    Pengertian Kanker hati

    Kanker hati atau secara ilmiah disebut hepatocellular carcinoma , terjadi ketika sel-sel DNA menyerang organ hati,lalu sel-sel tersebut bermutasi, kemudian membelah diri secara tidak terkendali dan membentuk tumor ganas di hati (liver).

    Kanker hati dibedakan menjadi dua yaitu kanker hati primer dan kanker hati sekunder.Kanker hati primer adalah kanker hati yang timbul karena sel kanker tumbuh dan berkembang langsung pada organ hati itu sendiri.

    Sedangkan kanker hati sekunder adalah sel kanker yang berasal dari organ dalam tubuh yang lain kemudian menjalar atau menyebar ke organ hati sehingga mengakibatkan kanker hati.

    Kanker hati termasuk jenis kanker yang paling berbahaya dan mematikan ke 3 di dunia. Bahkan sering disebut sebagai the silent killer. Faktor pemicunya pun bermacam-macam,selain akibat dari penyakit Liver yang kronis(sirosis hati,fatty liver,hepatitis) juga bisa dipicu oleh beberapa hal,seperti:

    • Diabetes
    • Konsumsi alkohol berlebihan
    • Terpapar racun atau virus tertentu
    • Faktor genetik (keturunan)

    Oleh sebab itu sangat penting untuk mendeteksi atau mengetahui gejala kanker hati ini sejak dini. 

    Apa saja gejala kanker hati?

    Gejala kanker hati yang paling umum adalah:

    • Mata dan kulit menguning
    • Hilang selera makan
    • Sering mengalami demam
    • Perut sering terasa begah atau penuh,meskipun jarang makan,ini karena hati dan limpa mulai membengkak
    • Perut semakin membengkak akibat penumpukan cairan yang berlebihan  
    • Berat badan menurun secara drastis
    • Pada kondisi yang sudah parah, penderita sering mengalami sesak nafas karena organ hati yang semakin membengkak mendesak jantung dan paru-paru,akibatnya sistem pernafasan pun terganggu (sesak nafas)
    • Gatal-gatal,memar pada kulit
    • Urine berwarna kuning pekat.
    • Sering mengalami pendarahan 

    Itulah tadi penjelasan tentang jenis-jenis penyakit hati berdasarkan tingkatan atau tahapannya.Hal ini perlu kita ketahui agar kita tidak salah kaprah dalam memahami penyakit liver ini. Sehingga di kemudian hari kita juga bisa mengambil langkah pencegahan dan pengobatan yang tepat terkait munculnya gejala-gejala penyakit Liver yang umumnya memiliki kesamaan.


    Apa saja penyebab penyakit liver?

    Menurut data dari berbagai situs kesehatan yang aku baca,penyakit liver lebih banyak menyerang kaum pria dibandingkan wanita,dengan rentang usia antara 35-50 tahun. Hal ini dikarenakan,kinerja Liver kaum pria cenderung lebih keras di bandingkan dengan kinerja liver pada kaum wanita. 

    Kebiasaan begadang atau bekerja hingga larut malam,konsumsi alkohol,nikotin dan kafein yang berlebihan juga bisa menjadi pemicu resiko kerusakan yang liver pada kaum pria lebih besar, di bandingkan dengan resiko kerusakan hati pada kaum wanita. 

    Beberapa faktor yang menjadi penyebab terganggunya fungsi hati secara umum,diantaranya adalah:

    1.Pola makan yang tidak teratur

    Seringkali kita mengabaikan jam waktu makan yang teratur,padahal makanan dan minuman merupakan sumber energi utama bagi kelangsungan hidup semua makhluk termasuk kita manusia. Dalam makanan dan minuman terkandung berbagai macam zat gizi yang sangat berguna bagi tubuh kita,baik berupa karbohidrat, vitamin, protein dan mineral.

    Ketika salah satu zat tersebut tidak terpenuhi maka akan membuat tubuh kita rentan terhadap berbagai macam penyakit, tanpa terkecuali penyakit Liver. 

    Oleh sebab itu,menerapkan pola makan yang teratur dan gizi yang seimbang sangat lah penting. Karena terbukti dapat meningkatkan sistem imun dalam tubuh dan mengurangi resiko terjangkit berbagai macam penyakit,termasuk mencegah penyakit Liver.   

    2.Kurang menjaga kebersihan makanan

    Kesibukan akan aktifitas dan pekerjaan membuat kita cenderung memilih hal-hal yang sifatnya praktis. Salah satunya adalah dalam hal memiih makanan. Makanan cepat saji adalah saah satu pilihan di saat kita tidak punya banyak waktu untuk sekedar menyiapkan makanan yang bernilai gizi tinggi,bahkan kita cenderung sering jajan atau makan sembarangan di pinggir jalan yang kurang terjamin kebersihannya.

    Hal tersebut tentu sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh,terutama menambah berat kinerja organ hati.

    3.Kebiasaan mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol,kafein dan minuman bersoda yang berlebihan.

    Mengkonsumsi minuman beralkohol,bersoda, dan mengandung kafein secara berlebihan adalah kebiasaan buruk yang harus kita hindari untuk mencegah kerusakan organ hati. Karena beberapa jenis minuman dengan kandungan seperti disebutkan tadi,membuat kerja hati semakin keras memproses zat  yang terkandung dalam alkohol,kafein dan minuman bersoda tadi. Sehingga bisa memicu munculnya gangguan fungsi hati,seperti sirosis,perlemakan hati,bahkan kanker hati.   

    4.Obesitas (kelebihan berat badan)

    Kegemukan juga disebut menjadi salah satu faktor pemicu kerusakan organ hati.Karena kegemukan bisa mengakibatkan penumpukan lemak pada sel-sel organ hati dan mengakibatkan penyakit Fatty Liver. Tak hanya itu,bahkan ada beberapa penyakit yang timbul akibat kegemukan ini.  

    Oleh sebab itu,menghindari konsumsi makanan berlemak,berminyak dan mengandung gula,juga merupakan upaya pencegahan yang bisa kita lakukan sejak dini untuk menghindari berbagai macam penyakit,termasuk penyakit liver. Karena jenis makanan atau minuman tersebut bisa memicu kegemukan atau obesitas,selain juga dengan rajin berolah raga 

    5.Faktor genetik (keturunan)

    Penyakit Liver juga bisa dipicu oleh faktor keturunan,atau genetika. Secara ilmiah dijelaskan bahwa gen abnormal yang dibawa dari orang tua sejak lahir menyebabkan penumpukan berbagai zat pada organ hati,terutama zat besi,inilah yang menyebabkan kerusakan pada hati.

    Maka itu tak jarang ditemukan kasus penyakit gangguan organ hati (Liver) sejak bayi atau pada anak-anak. Seperti penyakit hemachromatosis,Wilson deseases,Alpha-1 antitrypsin deficiency dan Fibrosis Kistik.

    6.Autoimun

    Sistem imun di tubuh berfungsi untuk menjaga kekebalan tubuh,melawan berbagai bakteri serta virus yang masuk ke dalam tubuh. Namun, karena suatu mekanisme yang tidak diketahui, sistem imun tersebut bisa saja menyerang organ tubuh kita sendiri, termasuk hati. 

    Kondisi seperti itu di sebut autoimun dan hal ini dapat menimbulkan berbagai macam penyakit hati seperti hepatitis autoimun, primary biliary cholangitis, dan primary sclerosing cholangitis

    7.Konsumsi obat-obatan berlebihan  (over dosis obat)

    Kebiasaan atau ketergantungan terhadap obat-obat an tanpa resep dokter dan dalam jangka waktu yang lama, juga disebut bisa menjadi faktor pemicu gangguan fungsi organ hati. Kasus seperti ini disebut Hepatotoksik. Jenis obat-obatan yang termasuk dalam kategori Hepatotoksik ini diantaranya adalah:

    • Acetaminophen(Paracetamol)Antibiotik
    • Antidepresan
    • Antikejang
    • Anti radang Non Steroid (NSAID)
    • Obat penurun kolestrol atau pencegah stroke,Pil KB
    • Obat asam urat
    • Obat diabetes
    • Obat Antihipertensi
    • bahkan Obat anti jamur pun juga bisa menjadi pemicu gangguan fungsi hati,jika dikonsumsi secara berlebihan dan tanpa resep dokter.

    8.Kelelahan secara fisik dan psikologis

    Masih berkaitan dengan gaya hidup,masyarakat di era modern seperti sekarang ini,cenderung abai dengan masalah kesehatan. Seperti begadang hingga larut malam dikejar deadline urusan pekerjaan seringkali mengakibatkan kelelahan secara fisik dan psikis. Sehingga tanpa disadari kondisi seperti tersebut menjadi salah satu faktor pemicu gangguan fungsi hati.


    Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Liver

    Setelah kita mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi faktor pemicu gangguan fungsi hati,tentu kita harus lebih waspada dan melakukan upaya pencegahan sejak dini agar terhindar dari serangan Penyakit Hati

    Sehingga prinsip mencegah lebih baik daripada mengobati masih menjadi upaya terbaik yang harus kita lakukan.

    Hal-hal yang harus di lakukan untuk mencegah Penyakit Hati (Liver)

    Lalu upaya pencegahan apa saja yang bisa kita lakukan untuk menghindari serangan penyakit Liver yang mematikan tersebut? Berikut di antaranya: 

    1. Menjaga Kebersihan,misalnya cuci tangan sebelum makan dan melakukan aktifitas,jangan jajan sembarangan,jangan memakai sikat gigi bergantian terutama dengan seseorang yang telah terdeteksi mengidap Hepatitis.
    2. Dapatkan vaksin Hepatitis sejak dini pada anak-anak, dan jika ada salah satu anggota keluarga yang terinfeksi virus Hepatitis segeralah lakukan test darah dan pemeriksaan lebih lanjut,agar bisa mendapatkan vaksin Hepatitis sesegera mungkin
    3. .Biasakan pola hidup sehat dengan makan teratur dan tidur yang teratur.
    4. Tidak mengkonsumsi alkohol,secara berlebihan,tidak merokok, hindari terlalu banyak konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein,makanan berlemak dan berminyak.
    5. Hindari ketergantungan terhadap obat-obatan pereda nyeri untuk jangka waktu yang lama.
    6. Banyak konsumsi air putih, dan makanan yang mengandung serat,kaya akan protein dan vitamin.
    7. Rajin berolah raga untuk menghindari obesitas atau kegemukan
    8. Hindari terlalu banyak pikiran (overthingking), dan aktivitas yang terlalu menguras atau memforsir tenaga dan pikiran kita,hingga mengakibatkan kecapean secara fisik maupun psikis.

    Pengobatan Penyakit Liver

    Dalam menangani penyakit Liver,ada dua macam pengobatan yang bisa kita jalani sebagai bentuk usaha dan upaya untuk mendapatkan kesembuhan,yaitu pengobatan secara herbal  (alami) dan pengobatan secara Medis.

    Pengobatan secara alami

    Pengobatan secara alami bisa dilakukan dengan menghentikan beberapa kebiasaan pasien yang menjadi faktor pemicu munculnya gangguan fungsi hati tersebut. Seperti berhenti mengkonsumsi alkohol,berhenti merokok,dan mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein. Dengan melakukan diet terhadap beberapa jenis makanan dan minuman yang menjadi pemicu atau penyebab penyakit Liver ini bertujuan untuk membua nong racun dan zat-zat berbahaya yang mengendap dan merusak fungsi hati,langkah ini juga dikenal dengan istilah  Detoksifikasi Hati .

    Ramuan atau obat-obatan alami seperti temulawak,madu dan gula aren,di kenal dan dipercaya bisa membantu menyembuhkan penyakit Liver,membantu memperbaiki nafsu makan pasien yang semakin menurun. Kunyit dan kencur juga bisa dijadikan sebagai alternatif pengganti antibiotik dan antidepresan. Kandungan antioksidan dalam ramuan teh hijau juga bisa menjadi alternatif pengobatan alami. 

    Selain itu konsumsi makanan atau minuman yang mengandung protein tinggi sangat dianjurkan bagi penderita Liver. Protein yang terkandung dalam susu,telor,ikan gabus,ikan lele,dan beberapa jenis ikan air tawar dipercaya dapat membantu proses pemulihan penyakit Liver. Protein dari kacang-kacangan atau biji-bijian seperti kacang almond,kacang walnut dan biji bunga matahari juga bisa menjadi 

    Hindari juga konsumsi makanan berlemak,berminyak dan penggunaan bahan-bahan pengawet makanan atau penyedap rasa. Sebagai alternatif kita bisa mengganti minyak dengan mentega yang lebih kaya kandungan vitamin dan proteinnya,begitu juga dengan penyedap rasa,kita bisa gunakan penyedap rasa alami seperti gula,garam dan kaldu alami.  

    Jadi intinya pengobatan secara alami pada penyakit liver lebih bersifat Detox, yaitu upaya membersihkan racun-racun atau zat-zat berbahaya yang menyebabkan kerusakan dan gangguan fungsi hati dengan cara diet atau menghentikan kebiasaan buruk pasien yang menjadi faktor pemicu penyakit Liver tersebut. 

    Pengobatan secara Medis

    Kebalikan dari pengobatan secara alami,pengobatan secara medis adalah upaya atau tindakan pada penderita suatu penyakit yang dilakukan dengan cara pemberian terapi pengobatan secara klinis oleh tenaga medis.

    Dalam kaitannya dengan penyakit gangguan organ hati (Liver) ini,tindakan medis yang diambil biasanya berupa:

    1.Pemberian Obat-obatan

    Penanganan medis secara klinis biasa nya berupa pemberian obat-obatan. Dan pemberian obat-obatan ini pun disesuaikan dengan jenis dan penyebab penyakit Liver itu sendiri. Untuk penyakit Liver yang disebabkan oleh virus,seperti Hepatitis B atau C,dokter biasanya memberikan obat Antivirus dan suntikan interveron.

    Sedangkan untuk penyakit Liver yang disebabkan karena adanya peradangan akibat konsumsi alkohol berlebihan,autoimun atau hati berlemak dokter akan memberikan Kortikosteroid, sedangkan untuk obat antihipertensi dan Albumin biasanya diberikan kepada pasien dengan gangguan hati yang sudah kronis seperti Sirosis Hati.

    2.Tindakan Operasi

    Tindakan operasi jarang sekali di lakukan,karena selain harus melewati prosedur yang panjang,biaya yang besar juga memakan waktu cukup lama,sehingga dibutuhkan pertimbangan yang matang sebelum melakukan tindakan oprasi. Tindakan ini biasanya di lakukan pada pasien penyakit hati seperti Kanker Hati. Tujuannya untuk mengangkat organ hati yang sudah mengalami tumor atau kanker,dan mempertahankan sel hati yang masih berfungsi dengan baik.

    3.Transplantasi Hati

    Hampir sama dengan tindakan Oprasi,dokter merasa perlu melakukan tindakan Transplantasi Hati karena beberapa pertimbangan dan konsultasi dengan keluarga pasien. Terutama berkaitan dengan kondisi kerusakan fungsi hati pasien. Tindakan Transplantasi Hati biasanya juga dilakukan pada penderita gangguan Hati kronis,seperti Sirosis,Fatty Liver dan Kanker hati.

    4.Parasentesis

    Tindakan ini biasanya dilakukan pada pasien Sirosis Hati,yaitu dengan jalan membuang cairan yang menumpuk dirongga perut yang mengkibatkan perut semakin membengkak.

    Itulah tadi beberapa langkah pengobatan penyakit Liver yang bisa dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan kesembuhan.

    Setelah menyadari bahwa dirinya telah mengidap penyakit gangguan fungsi hati,biasanya seorang penderita penyakit Liver akan mengalami depresi atas keadaan yang sedang di alami nya saat ini,oleh karena itu,pertama-pertama yang harus kita lakukan jika ada salah satu anggota keluarga,saudara atau mungkin teman kita yang mengidap penyakit gangguan fungsi hati ini adalah memberinya support dan dukungan atau Terapi Psikologis yang bertujuan untuk menguatkan agar penderita selalu berpikir positif dan realitis, serta memiliki semangat dan keyakinan untuk bisa sembuh dan pulih.

    Karena kondisi depresi dan tekanan psikologis yang berlebihan pasien,akan membuat gangguan fungsi hati penderita atau pasien akan semakin parah.

    Meskipun organ hati terbukti merupakan satu-satunya organ yang dapat melakukan regenerasi atau bisa menyembuhkan diri sendiri,namun upaya pencegahan dan deteksi dini sangatlah penting dilakukan agar tidak terjadi kerusakan yang semakin parah,sehingga mengakibatkan hati terpaksa berhenti beregenerasi dan tidak bisa berfungsi dengan baik.

    Ketika hati atau liver mengalami kerusakan,maka organ lainnya pun akan terganggu fungsinya sehingga akan menimbulkan komplikasi adanya penyakit lain yang mengikuti. Akhirnya...berbagai upaya pengobatan yang kita lakukan akan sia-sia. Seperti kata pepatah nasi sudah menjadi bubur,dan penyesalan selalu datang terlambat.

    Penutup

    Dari pengalaman yang sudah aku ceritakan diatas,aku berharap apa yang di alami almarhum suamiku dengan penyakit liver yang dideritanya,bisa jadi pelajaran buat kita semua,bahwa kita benar-benar harus waspada terhadap gejala atau keanehan sekecil apapun yang kita rasakan pada tubuh kita,sehingga kita juga bisa melakukan pencegahan serta deteksi dini terhadap penyakit gangguan hati (liver) yang mematikan ini.

    Sejak dokter menyatakan bahwa Suamiku di diagnosa terkena sirosis hati,aku dan suamiku benar-benar shock dengan vonis dokter tersebut, karena selama ini suamiku tidak mengalami gejala yang specifik atau mencolok,dia juga bukan seorang pecandu alkohol,bukan juga seorang perokok,bukan sosok yang suka begadang,kami juga selalu berusaha mengkonsi makanan sehat yang aku masak sendiri.

    Itulah yang membuat aku tak habis fikir dan bertanya-bartanya mengapa masih bisa terkena serangan kanker hati? Ternyata setelah dilakukan rekam medis, akhirnya diketahui bahwa almarhum suamiku pernah mengidap Hepatitis B dan C,selain itu suami juga pernah punya riwayat medis mengalami ulcus plantar pedis (luka pada telapak kaki yang mati rasa) yang selama 9 tahun tidak kunjung sembuh dan pulih, sehingga selama itu pula suamiku di haruskan menjalani pengobatan rawat jalan dan mengurangi aktifitas yang berat terutama jalan kaki.

    Selama ulkus tersebut belum sembuh atau pulih,dokter menyarankan terapi pemberian obat-obatan pereda nyeri dan antibiotik,jadi selama 9 tahun lamanya suamiku mengkonsumsi obat-obatan anti inflamasi tersebut. 

    Sehingga dokter berkesimpulan bahwa riwayat Hepatitis B dan C,serta konsumsi obat-obatan anti radang dan antibiotik dalam jangka waktu yang cukup lama,serta kebiasaan beliau yang sangat suka makan makanan berlemak (seperti:gorengan dan makanan bersantan),itulah yang di duga menjadi pemicu rusaknya organ hati hingga menimbulkan jaringan parut pada hati yang semakin lama semakin meluas dan mengakibatkan sirosis hati.

    Pada tahap ini,dokter menyarankan untuk di lakukan rawat inap dengan pemberian obat-obatan dan menyarankan agar melakukan diet beberapa jenis makanan yang mengandung lemak,gula dan makanan yang mengandung bahan pengawet (MSG).

    Kami berusaha mengikuti saran dan anjuran dari dokter, pengobatan secara medis maupun non medis pun kami jalani,demi untuk mendapatkan kesembuhan.

    Tetapi makin hari kondisi suamiku makin lemah,sering mengalami insomnia atau kesulitan untuk tidur karena terganggu oleh sesak nafas yang sering dia rasakan. Sesak nafas ini juga diakibatkan oleh kondsi perut yang semakin lama semakin membengkak,tetapi berat badan semakin menurun karena hilangnya selera makan dan gangguan sulit tidur.

    Setiap dua minggu atau sebulan sekali aku membawa suami ke dokter,melakukan pemeriksaan medis (medical check up) ke dokter. Untuk melihat perkembangan selama menjalani pengobatan rawat jalan,dan kondisi sempat membaik,nafsu makan juga meningkat tajam,dibandingkan sebelum menderita penyakit liver ini.

    Namun entah kenapa,suatu hari tiba-tiba suamiku mengalami demam tinggi dan kontraksi hebat di bagian perut,disertai sesak nafas dan mual. Hingga aku kembali membawanya ke Rumah Sakit.

    Selama 4 hari 3 malam beliau dalam kondisi kritis,demam,tangan dan kaki mengalami pembengkakan,mata,kuku dan kulit semakin menguning serta kontraksi perut yang nyaris tak kunjung reda,begitu juga dengan nafas yang semakin sesak,dan sesekali juga muntah, membuat beliau akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah sakit tempat beliau dirawat.

    26 September 2015,setelah 7 bulan lamanya berjuang keras melawan kanker hati akhirnya beliau berpulang ke rumah Bapa di Surga untuk selamanya

    Ini sungguh merupakan ujian yang berat buat aku dan anak-anak kami, tetapi kami selalu yakin dan percaya bahwa untuk segala sesuatu pasti ada hikmahnya. Salah satunya adalah aku bisa berbagi pengalaman melalui tulisanku ini. 

    Terimakasih sudah berkunjung dan membaca tulisanku ini, semoga bermanfaat dan jangan lupa tetap jaga kesehatan dan selalu waspada terhadap gejala penyakit hati seperti yang sudah aku sampaikan di atas.

    Jika kebetulan ada diantara kalian punya pengalaman yang sama boleh terkait penyakit liver dan jenis-jenisnya,silahkan tinggalkan jejak di kolom komentar ya...agar kita boleh berbagi dan bertukar penglaman satu dengan yang lain. 

    Salam sehat dan Bahagia selalu....buat kita semua.



    3 komentar

    Jangan lupa tinggalkan komentar ya, aku akan sangat senang berdiskusi dengan kalian
    1. Balasan
      1. Makasih bang...sudah berkunjung,salam sehat n bahagia selalu ya 😇🙏🏻

        Hapus
    2. wahh....lengkap banget penjelasannya,terima kasih y kak artikelnya,bermanfaat banget,semangat n sehat selalu

      BalasHapus