3-latest-65px
Diari Gunarti
Diari Gunarti

About

Daftar Isi [Tampil]

    Tentang Diari Gunarti



    Ilustrasi diari gunarti by ai
    Ilustrasi logo Diari_Gunarti by Yonart_AI Project


    Hallo... Namaku Yohana Gunarti, aku adalah founder sekaligus owner blog Diari Gunarti, yakni salah satu dari 4 blog yang saat ini aku kelola.  

    Selain sibuk menjadi Ibu Rumah Tangga, saat ini aku juga sedang sibuk belajar. Belajar bangkit dari kegagalan dengan cara dan jalan yang aku yakini, belajar ikhlas dan sabar menerima keadaan dan kenyataan, belajar memulihkan rasa percaya pada diri sendiri, juga belajar memulihkan rasa percaya pada orang lain, sehingga ke depannya aku bisa menjadi sosok yang pantas untuk menerima keberhasilan dan kesuksesan yang selama ini aku impikan.

    Ya...semenjak mengalami banyak peristiwa pahit, baik itu kehilangan, kebangkrutan, dan berbagai bentuk kegagalan dalam usahaku untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi demi mencapai kemapanan finansial, membuat kondisi kejiwaan (mental) ku mengalami banyak sekali perubahan. 

    Kondisi ekonomi yang terpuruk akibat peristiwa kebangkrutan yang aku alami pada tahun 2019 lalu, secara tidak langsung telah mempengaruhi kondisi mental dan kejiwaanku. 

    Meskipun sekilas aku masih nampak kuat dan tegar tetapi ada satu sisi dimana aku merasa semakin hari semakin rapuh, sering merasa insecure, kehilangan rasa percaya diri, merasa tidak berguna dan tidak berarti, merasa sendiri dan dijauhi, bahkan tak jarang aku sering menyalahkan diri sendiri karena telah terjatuh dan gagal menjalankan amanah dari Amarhum Suami, menyalahkan keadaan dan kenyataan, bahkan parahnya lagi aku juga sering menyalahkan Tuhan mengapa harus aku dan anak-anakku yang mengalami semua kenyataan pahit ini.

    Semua perasaan yang aku alami dan rasakan itu bukan tanpa sebab, disaat dalam kondisi jatuh dan terpuruk, disaat itulah aku dan anak-anakku kehilangan banyak sekali support dan dukungan dari orang-orang terdekatku, perubahan sikap yang signifikan dari keluarga, teman dan sahabat telah menorehkan begitu banyak luka di hati dan jiwa kami, membuat kondisi mental dan kejiwaan kami pun banyak mengalami perubahan sebagaimana sudah aku sampaikan di atas. 

    Setelah aku bangkrut dan tidak punya apa-apa, mereka yang tadinya menyanjung dan memuja kami, kini bersikap sebaliknya. Ya, konon katanya itu semua adalah reaksi alami yang lumrah dan sering terjadi di belahan bumi manapun.

    Itulah sebabnya dengan perlahan aku mencoba belajar untuk ikhlas dan legowo menerima reaksi hukum alam yang aku alami tadi, dengan tertatih menahan letih, aku berusaha untuk merawat dan mengobati setiap luka di jiwa ini dengan caraku sendiri, mencoba untuk bangkit dan berdiri sendiri, membuktikan bahwa aku pasti bisa.

    Dalam kondisi mental yang rapuh atau bisa dikatakan mengalami krisis mental, menjadikan aku agak kesulitan untuk berinteraksi sosial di dunia nyata, karena perasaan insecure dan minderan tadi.Tetapi, itulah yang justru menjadi tantangan tersendiri bagiku untuk tidak menyerah dan terus berusaha melakukan banyak hal untuk bangkit dan memulihkan keadaanku.

    Salah satunya adalah dengan menulis.

    Ya, dengan menulis aku merasa punya cara tersendiri untuk berbagi cerita, disaat tidak banyak teman atau saudara yang mau menyendengkan telinganya untuk mendengar keluh kesah dan ceritaku, dengan menulis setidaknya aku merasa sedikit bebanku berkurang dan mendapatkan kelegaan, dengan menulis aku juga bisa mendapatkan banyak sekali pengalaman dan pengetahuan yang belum pernah aku dapatkan sebelumnya.Selain sebagai wadah untuk menyalurkan hobi dan gairahku, menulis juga menjadi salah satu caraku untuk mengekspresikan kebebasan jiwaku, menumpahkan segala kegelisahanku. 

    Intinya, dengan menulis aku merasa hidupku sedikit lebih berguna dan bermakna, setidaknya bagi diriku sendiri, terlebih lagi bisa berguna buat orang lain.

    Oleh karena itu, dengan bermodalkan minat dan ketertarikanku di bidang literasi dan seni, serta keinginan yang kuat untuk memperbaiki kondisi ekonomi, akhirnya aku memutuskan untuk membuat sebuah blog dan belajar banyak hal tentang blogging, belajar tentang bagaimana cara menghasilkan uang lewat jalur digital, juga belajar bagaimana cara menghasilkan cuan lewat tulisan. 

    Namun ini bukan berarti aku menulis semata-mata demi uang, tetapi yang lebih daripada itu, aku sangat ingin berbagi pengalaman lewat tulisan. Dengan demikian aku berharap bisa menemukan kembali arti dan makna hidup ini. 

    Blog yang aku beri nama Diari Gunarti ini adalah kumpulan dari kepingan-kepingan "cerita pendek" dari sebuah perjalanan yang panjang dan melelahkan. Kumpulan catatan kecil dari seorang Ibu yang cenderung introvert, yang sedang mengalami masalah trust issue dan personality problem, dan beberapa masalah kesehatan mental lainnya, yang ingin bangkit menjadi sosok yang lebih berguna dan berarti. 

    Diari Gunarti adalah sekumpulan catatan seorang pemimpi, catatan kecil seorang Ibu yang suka menyendiri dan berimajinasi, yang jarang tidur tapi punya banyak mimpi. 

    Mimpi untuk mendapatkan kehidupan dan kualitas diri yang semakin hari semakin lebih baik lagi.

    Itulah sebabnya di dalam blog ini para pengunjung dan pembaca akan menemukan artikel-artikel atau tulisan-tulisan seputar gaya hidup (life style), bisnis digital (bisnis online), kesehatan mental (mental health), kepribadian (personality), seni, humor dan sarkasme dan sebagainya. Tentunya yang aku tulis berdasarkan pengalaman sepanjang perjalanan hidupku, juga berdasarkan pengetahuan yang aku peroleh dari berbagai sumber terpercaya, karena selain menulis aku juga suka membaca.

    Meskipun seringkali dihadapkan dengan banyak kekurangan dan keterbatasan, tetapi aku tetap berusaha  melangkah dengan penuh keyakinan, mengikuti kata hati dan intuisiku.

    Tak ada kata terlambat untuk memulai, tak ada kata sia-sia untuk menjalani, karena hidup hanya tentang lahir kembali atau mati.

    Semoga catatan kecil dan kepingan kisah yang aku tulis dengan cinta dan ketulusan hati ini, benar-benar memberi makna dan arti bagi diriku sendiri, terlebih buat orang-orang yang aku sayangi dan kasihi juga bagi siapa saja yang berkenan membuka dan membaca tulisan di dalam diari ku ini, Diari Gunarti.


    Yohana Gunarti Signature